Yah aditya, aditya adalah teman melody sejak smp. Walaupun
aditya dengan melody tidak satu smp tapi perkenalan mereka diawali dengan salah
satu temannya adit yg ternyata teman melody juga. Hingga akhirnya adit dengan
melody sekarang satu sekolah di sma. Mereka sangat dekat sekali, hingga
beberapa orang tlah menyangka kalo mereka berdua berpacaran. Padahal hubungan
mereka tidak lebih dari sekedar sahabat. Tapi dulu memang adit pernah
mengungkapkan perasaannya kepada melody, adit sayang dengan melody. Tapi entah
apa yg membuat adit bener-bener pergi meninggalkan melody begitu saja, pergi
seperti orang yg tidak pernah mengenal melody, sampai akhirnya sekarang adit
pun pergi meninggalkan melody bersama pacar barunya. Melody merasa saat itu
seperti dibunuh hidup-hidup, hingga sampai sekarang mungkin arwah-arwah melody
masih sangat penasaran. Dan sangat jelas melody sangat merasa sakit hati, luka
pun semakin menjadi-jadi. Belum sempat melody berkata soal hatinya, tapi adit
sudah pergi begitu saja meninggalkannya. Engga banyak yg dilakukan melody
diposisi saat ini, ia hanya dapat berdoa dan mengikhlaskan semuanya. Ia selalu
berpikir “kalo jodoh ga kemana, suatu
saat kalo memang bener jodoh pasti akan ditemukan untuk bersama lagi”.
“Dim kok kamu jadi diem begitu aja ? hati-hati kamu lagi
bawa mobil, nanti nabrak loh” melody mencoba menegur dimas yg tiba-tiba diam
“Eh dy engga kok hehe, aku anter kamu sampe depan rumah yah
?”
“Gausah, didepan situ aja” melody menunjuk ke arah
perumahannya
“Oh yaudah”
“Makasih yah dim udah mau anter pulang, hati-hati dijalan”
“Iyah sama-sama melody” dimas pun membalas dengan senyuman
Akhirnya melody sampai dirumahnya, dan mungkin dimas juga
sekarang sudah dijalan untuk melanjutkan perjalanannya. Melody membiarkan
tubuhnya jatuh begitu saja dikasur, ia merasa sangat lelah, ditambah ia selalu
ingat kejadian hari ini.
“Kira-kira tadi gue
ngomong gitu salah ga yah, secara engga langsung kok kayanya gue nolak dimas
secara halus. Yah tapi mau diapain lagi, udah nyaman temenan sama dimas, lagian
kalo dipaksa gue pacaran sama dia kasian dong, gue pura-pura cinta sama dia
padahal gue cintanya sama itu hehe”
Melody pun berbicara sendiri sambil menatap langit-langit
atap rumahnya, iyah berusaha buat tidak mengingat-ingat kejadian hari ini.
Mungkin tugas melody saat ini memang satu, belajar mengikhlaskan yg telah
pergi. Karna ia sangat kelelahan, melody pun tidak sadarkan diri dan tertidur
sangat lelap.
Jangan memaksakan diri untuk mencintai seseorang dikala kamu
masih mencintai orang lain, jangan pernah membohongin diri sendiri dan orang
lain yg suatu saat akan merugikan kamu sendiri. Biarkan yg telah pergi itu
bahagia, karna dengan kamu mengikhlaskan semuanya. Suatu saat kamu juga akan
merenggut kebahagiaan
By: Suri Tasya Cindar Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar