Selasa, 18 September 2012

This is My Love (Part III)


Yah aditya, aditya adalah teman melody sejak smp. Walaupun aditya dengan melody tidak satu smp tapi perkenalan mereka diawali dengan salah satu temannya adit yg ternyata teman melody juga. Hingga akhirnya adit dengan melody sekarang satu sekolah di sma. Mereka sangat dekat sekali, hingga beberapa orang tlah menyangka kalo mereka berdua berpacaran. Padahal hubungan mereka tidak lebih dari sekedar sahabat. Tapi dulu memang adit pernah mengungkapkan perasaannya kepada melody, adit sayang dengan melody. Tapi entah apa yg membuat adit bener-bener pergi meninggalkan melody begitu saja, pergi seperti orang yg tidak pernah mengenal melody, sampai akhirnya sekarang adit pun pergi meninggalkan melody bersama pacar barunya. Melody merasa saat itu seperti dibunuh hidup-hidup, hingga sampai sekarang mungkin arwah-arwah melody masih sangat penasaran. Dan sangat jelas melody sangat merasa sakit hati, luka pun semakin menjadi-jadi. Belum sempat melody berkata soal hatinya, tapi adit sudah pergi begitu saja meninggalkannya. Engga banyak yg dilakukan melody diposisi saat ini, ia hanya dapat berdoa dan mengikhlaskan semuanya. Ia selalu berpikir “kalo jodoh ga kemana, suatu saat kalo memang bener jodoh pasti akan ditemukan untuk bersama lagi”.

“Dim kok kamu jadi diem begitu aja ? hati-hati kamu lagi bawa mobil, nanti nabrak loh” melody mencoba menegur dimas yg tiba-tiba diam
“Eh dy engga kok hehe, aku anter kamu sampe depan rumah yah ?”
“Gausah, didepan situ aja” melody menunjuk ke arah perumahannya
“Oh yaudah”
“Makasih yah dim udah mau anter pulang, hati-hati dijalan”
“Iyah sama-sama melody” dimas pun membalas dengan senyuman

Akhirnya melody sampai dirumahnya, dan mungkin dimas juga sekarang sudah dijalan untuk melanjutkan perjalanannya. Melody membiarkan tubuhnya jatuh begitu saja dikasur, ia merasa sangat lelah, ditambah ia selalu ingat kejadian hari ini.
“Kira-kira tadi gue ngomong gitu salah ga yah, secara engga langsung kok kayanya gue nolak dimas secara halus. Yah tapi mau diapain lagi, udah nyaman temenan sama dimas, lagian kalo dipaksa gue pacaran sama dia kasian dong, gue pura-pura cinta sama dia padahal gue cintanya sama itu hehe”
Melody pun berbicara sendiri sambil menatap langit-langit atap rumahnya, iyah berusaha buat tidak mengingat-ingat kejadian hari ini. Mungkin tugas melody saat ini memang satu, belajar mengikhlaskan yg telah pergi. Karna ia sangat kelelahan, melody pun tidak sadarkan diri dan tertidur sangat lelap.


Jangan memaksakan diri untuk mencintai seseorang dikala kamu masih mencintai orang lain, jangan pernah membohongin diri sendiri dan orang lain yg suatu saat akan merugikan kamu sendiri. Biarkan yg telah pergi itu bahagia, karna dengan kamu mengikhlaskan semuanya. Suatu saat kamu juga akan merenggut kebahagiaan

By: Suri Tasya Cindar Bumi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar