Selasa, 18 September 2012

This is My Love (Part II)


Dan dimas pergi begitu saja setelah melody mengambil saputangannya. Tanpa pikir panjang melody pun meninggalkan toilet karna bel masuk telah terdengar. Ini adalah pelajaran terakhir, sehabis pelajaran ini habis sekolah melody yaitu SMAN 1 Bandung akan membunyikan bel pulang. Emang biasanya kalo jam terakhir gini murid-murid suka semaunya belajar, karna udah ga sabar pengen banget denger suara bel pulang. Sama halnya kaya melody, sejak kejadian tabrak menabrak tadi dan kata-kata yang dilontarkan dimas untuknya membuat ia tidak focus sama sekali untuk mengikuti pelajaran terakhir ini. Melody hanya dapat melamun mengingat-ngingat semua kejadian yang baru saja terjadi.
“Udah berkali-kali dimas selalu berkata seperti itu tapi berkali-kali juga gue membiarkan kata-kata itu berlalu begitu aja. Tapi kadang semua ada benernya, ini gue yang terlalu bodoh apa yah ?” kata melody dalam hati

“DOOORRR” semua teman dekat melody mengagetkannya
“Tau lu dy bengong aja dari tadi, udah bel nih sampe ga sadar gitu” kata ica salah satu teman melody juga
“Apaan si siapa yang bengong, engga kok”
“Ayo kita pulang” ajak ica cepat kepada teman-temannya

Melody pun segera membereskan buku-buku yang tergeletak dimeja kelasnya

“Dy pulang sama siapa ?” tiba-tiba suara cowok menghampiri melody
“Eh kamu dim, aku pulang sama temen-temen aku. Kenapa ?”
“Bareng sama gue aja yuk ?”
“Yah dim tapi temen-temen aku udah pada nungguin, tuh” salah satu jari melody pun menunjukan kearah teman-temannya yg dari tadi telah menunggunya
“Ooooh dimas ngajak melody pulang bareng nih ?” kata ica yang menghampiri melody dan dimas
“Hehe iyah ca tapi katanya dia udah janji sama kalian”
“Engga kok engga, melody pulang sendiri tuh dim. Udah lu sama dia aja yah dim, titip melody dadaaaah” ica pun meinggalkan melody dan dimas. Melody hanya diam kebingungan, aneh melihat tingkah temannya barusan. Tadi ngajak bareng sekarang gue disuruh sama dimas, kata melody dalam hati
“Kebiasaankan bengong, hello ada orang ga nih ?”
“Apa si dim, ayo mau pulang ga ?”
“Hehe ayo”

Melody dan dimas pun akhirnya pulang bersama, hari ini dimas kesekolah bawa mobil, yah kebetulan dimas termasuk pula dalam katagori orang yang berkecukupan malah lebih dari cukup. Dimas membawa mobil Honda Jazz Rsnya yang berwarna hitam. Pintu mobil sebelah kiri untuk melody pun dibukakan oleh dimas, mempersilahkan melody untuk masuk layaknya seorang putri. Melody hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu yang sangat konyol. Diperjalanan mereka mengobrol membicarakan tentang sekolah, pelajaran bahkan sampai akhirnya dimas memulai pembicaraan yang lagi-lagi membuat melody diam. Tapi kali ini melody tidak lama diamnya, segera ia membuka mulutnya untuk berbicara
“Ini saputangan kamu, mau aku cuci dulu atau engga ? tapi ini juga engga aku pake buat apa-apa kok, hapus air mata aja pake saputangan aku. Maaf yah aku ngerepotin kamu. Oya, bukan aku gamau dengerin omongan teman-teman aku atau engga mau dengerin omongan kamu dim. Tapi apa yang aku rasa mungkin kamu engga pernah ngerasa seperti aku, makanya kamu mudah berkata seperti tadi. Aku sadar kok kalo dia udah punya cewek baru, tapi aku juga sadar dim kalo ini adalah “cinta”. Engga ada yang bisa kita bohongin dalam hal seperti ini, lebih menyakitkan kalo kita membohongi perasaan kita sendiri. Hidup itu penuh dengan pilihan, sama halnya kaya cinta yang harus kita pilih. Mungkin memang pilihan aku jatuh sama dia, jadi biarpun keadaannya seperti ini aku tetep cinta sama dia. Dia juga yg ngebuat aku ngerti apa itu cinta, cinta itu sabar menunggu dia untuk kita, bukan cinta itu ketika dia pergi dengan orang lain terus kita ikutan pergi dengan orang lain juga ?”
Sekarang gantian bukan melody yg diam tetapi dimas lah yg diam, dia begitu kaget mendengar melody berbicara seperti itu. Iyah, memang selama ini melody tidak pernah banyak cerita soal kisah hidup atau kisah cintanya, yg dimas tau melody memang susah banget buat buka hatinya untuk orang lain yg menurut dimas ini karena seorang cowok yg bernama “Aditya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar