Dan dimas pergi begitu saja setelah melody mengambil saputangannya. Tanpa pikir panjang melody pun meninggalkan toilet karna bel masuk telah terdengar. Ini adalah pelajaran terakhir, sehabis pelajaran ini habis sekolah melody yaitu SMAN 1 Bandung akan membunyikan bel pulang. Emang biasanya kalo jam terakhir gini murid-murid suka semaunya belajar, karna udah ga sabar pengen banget denger suara bel pulang. Sama halnya kaya melody, sejak kejadian tabrak menabrak tadi dan kata-kata yang dilontarkan dimas untuknya membuat ia tidak focus sama sekali untuk mengikuti pelajaran terakhir ini. Melody hanya dapat melamun mengingat-ngingat semua kejadian yang baru saja terjadi.
“Udah berkali-kali
dimas selalu berkata seperti itu tapi berkali-kali juga gue membiarkan
kata-kata itu berlalu begitu aja. Tapi kadang semua ada benernya, ini gue yang
terlalu bodoh apa yah ?” kata melody dalam hati
“DOOORRR” semua teman dekat melody mengagetkannya
“Tau lu dy bengong aja dari tadi, udah bel nih sampe ga
sadar gitu” kata ica salah satu teman melody juga
“Apaan si siapa yang bengong, engga kok”
“Ayo kita pulang” ajak ica cepat kepada teman-temannya
Melody pun segera membereskan buku-buku yang tergeletak
dimeja kelasnya
“Dy pulang sama siapa ?” tiba-tiba suara cowok menghampiri
melody
“Eh kamu dim, aku pulang sama temen-temen aku. Kenapa ?”
“Bareng sama gue aja yuk ?”
“Yah dim tapi temen-temen aku udah pada nungguin, tuh” salah
satu jari melody pun menunjukan kearah teman-temannya yg dari tadi telah
menunggunya
“Ooooh dimas ngajak melody pulang bareng nih ?” kata ica
yang menghampiri melody dan dimas
“Hehe iyah ca tapi katanya dia udah janji sama kalian”
“Engga kok engga, melody pulang sendiri tuh dim. Udah lu
sama dia aja yah dim, titip melody dadaaaah” ica pun meinggalkan melody dan
dimas. Melody hanya diam kebingungan, aneh melihat tingkah temannya barusan. Tadi ngajak bareng sekarang gue disuruh sama
dimas, kata melody dalam hati
“Kebiasaankan bengong, hello ada orang ga nih ?”
“Apa si dim, ayo mau pulang ga ?”
“Hehe ayo”
Melody dan dimas pun akhirnya pulang bersama, hari ini dimas
kesekolah bawa mobil, yah kebetulan dimas termasuk pula dalam katagori orang
yang berkecukupan malah lebih dari cukup. Dimas membawa mobil Honda Jazz Rsnya
yang berwarna hitam. Pintu mobil sebelah kiri untuk melody pun dibukakan oleh
dimas, mempersilahkan melody untuk masuk layaknya seorang putri. Melody hanya
tersenyum melihat tingkah temannya itu yang sangat konyol. Diperjalanan mereka
mengobrol membicarakan tentang sekolah, pelajaran bahkan sampai akhirnya dimas
memulai pembicaraan yang lagi-lagi membuat melody diam. Tapi kali ini melody
tidak lama diamnya, segera ia membuka mulutnya untuk berbicara
“Ini saputangan kamu, mau aku cuci dulu atau engga ? tapi
ini juga engga aku pake buat apa-apa kok, hapus air mata aja pake saputangan
aku. Maaf yah aku ngerepotin kamu. Oya, bukan aku gamau dengerin omongan
teman-teman aku atau engga mau dengerin omongan kamu dim. Tapi apa yang aku
rasa mungkin kamu engga pernah ngerasa seperti aku, makanya kamu mudah berkata
seperti tadi. Aku sadar kok kalo dia udah punya cewek baru, tapi aku juga sadar
dim kalo ini adalah “cinta”. Engga ada yang bisa kita bohongin dalam hal
seperti ini, lebih menyakitkan kalo kita membohongi perasaan kita sendiri.
Hidup itu penuh dengan pilihan, sama halnya kaya cinta yang harus kita pilih.
Mungkin memang pilihan aku jatuh sama dia, jadi biarpun keadaannya seperti ini
aku tetep cinta sama dia. Dia juga yg ngebuat aku ngerti apa itu cinta, cinta
itu sabar menunggu dia untuk kita, bukan cinta itu ketika dia pergi dengan
orang lain terus kita ikutan pergi dengan orang lain juga ?”
Sekarang gantian bukan melody yg diam tetapi dimas lah yg
diam, dia begitu kaget mendengar melody berbicara seperti itu. Iyah, memang
selama ini melody tidak pernah banyak cerita soal kisah hidup atau kisah
cintanya, yg dimas tau melody memang susah banget buat buka hatinya untuk orang
lain yg menurut dimas ini karena seorang cowok yg bernama “Aditya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar